2 Teknologi pengolahan air limbah 3. Media Biofilter 1. Pengolahanan air limbah rumah tangga Sumber Air Limbah Rumah Tangga (Limbah Domestik) Sumber air limbah rumah tangga umumnya dari kamar mandi, tempat cuci, dapur dan toilet/kakus. Air limbah rumah tangga jika dilihat dari sumbernya ada dua macam:
The household laundry wastewater contains detergents that can cause water pollution. The habit of many household to directly throw the laundry wastewater into water body, will have an impact on environmental damage in the future. Some previous researchers have made observations on filtration system to treat laundry wastewater. The development of current filtration technology, has recommended the double filtration system for drinking water and wastewater treatment. This research is an experiment to design double filtration system for household laundry wastewater treatment. The research were designed the multiple filtration system for the household laundry wastewater treatment, with parameters observations such as color,smell , TSS and pH. The result of this experiment shown that the water produced by the system becoming harmless and colorless. The Observations on TSS parameter values shown a decrease of from 150 ppm to 110 ppm, while the pH value are increased from to 5....
Instalasipengolahan air limbah sederhana mampu menurunkan beban pencemaran air limbah domestik. Untuk itu disarankan kepada masyarakat agar memanfaatkan alat instalasi pengolahan air limbah skala rumah tangga dalam mengolah limbah domestik. Kata Kunci : Air limbah, Media penyaringan, BOD, TSS Refrensi : 9 (1996-2016)
Berdasarkan data Indonesia menjadi negara ke-2 di dunia yang memiliki sistem sanitasi terburuk. Menurut data PBB, 63 juta penduduk Indonesia masih melakukan buang air besar BAB sembarangan di sungai. Hal ini disebabkan karena belum memiliki toilet yang memadai, sebagian besar masyarakat tidak memiliki saluran air buangan khusus untuk limbah cair rumah tangga. Baca Lebih Lanjut Bahaya Tanah Yang Tercemar Limbah B3 Dikarenakan kebiasaan buruk yang sudah tertanam lama, tingkat pendidikan rendah, dan faktor ekonomi masyarakat Indonesia yang mayoritas menengah ke bawah. Menurut WHO kebanyakan sanitasi buruk terjadi di wilayah pedesaan yaitu sekitar 60% penduduk. Masyarakat lebih memilih BAB di sungai, laut, bahkan di pekarangan rumah. Sanitasi yang buruk ini dapat berdampak terhadap kesehatan manusia akibat penyakit, pencemaran terhadap air, tanah, permukaan dan kualitas tanah menjadi menurun. Pengertian Sanitasi merupakan salah satu sistem pembuangan air limbah yang umumnya digunakan di skala rumah tangga maupun sektor pertanian dan peternakan. Sanitasi yang baik mencerminkan pengelolaan limbah cair dengan menggunakan saluran air buangan khusus untuk nantinya dikelola lebih lanjut. Fasilitas ini penting mengingat setiap orang menghasilkan limbah cair domestik dibutuhkan sistem untuk tetap menjaga rumah dan seisinya tetap sehat dan bersih. Sanitasi yang baik juga harus berbanding lurus dengan penyediaan air bersih untuk tetap menjaga keseimbangannya. Air limbah sendiri yang merupakan salah satu limbah cair merupakan air yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga dan industri. Air limbah tidak bisa dibuang ke lingkungan karena kandungan yang ada di dalamnya dapat memberikan dampak negatif terhadap manusia maupun lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum limbah ini dibuang ke lingkungan melalui sistem sanitasi yang baik. Sistem Sanitasi yang Baik Terdapat tiga jalur sebagai sumber air limbah rumah tangga dihasilkan, yakni kamar mandi termasuk wastafel, toilet atau WC, dan dapur. Air limbah yang berasal dari toilet atau WC tidak boleh berada dalam satu saluran yang sama dengan air limbah yang berasal dari kamar mandi maupun dapur. Hal ini karena konsentrasi pencemar biologis dari ketiga sumber tersebut berbeda sehingga sistem pengolahannya pun harus dipisah. Salah satu sistem pengolahan air limbah yang dapat digunakan adalah septic tank. Septic tank merupakan sistem sanitasi yang terdiri dari beberapa bagian, yakni saluran pipa dari toilet atau WC, bak penampungan limbah cair dan padat, serta saluran pipa air bersih dan udara. Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam membangun septic tank antara lain Minimal jarak antara septic tank dan sumur air bersih minimal 10 meter Terdapat ruang lumpur sebagai tempat menyimpan limbah cair dengan konsentrasi air yang sedikit dan dibuat dengan kemiringan tertentu serta dapat menampung lumpur rata-rata 30-40 liter/orang/tahun. Waktu pengambilan lumpur biasanya antara 2-4 tahun Terdapat daerah resapan dengan waktu tinggal minimal 24 jam Jumlah air limbah yang masuk ke septic tank antara 70-90% dari jumlah penggunaan air bersih. Saluran pipa air masuk tangki harus lebih tinggi 2,5cm dari saluran pipa air keluar Septic tank harus dilengkapi dengan man hole dan saluran udara Universal Eco telah menerapkan sistem sanitasi yang baik khususnya untuk limbah cair domestik yang berasal dari kegiatan operasional di fasilitas MRF Material Recovery Facility kami. Universal Eco hadir melayani Pengelolaan Limbah B3 yang berasal dari berbagai jenis industri. Limbah B3 dapat menimbukan dampak negatif yang serius bagi lingkungan jika tidak ditangani dengan baik. Universal Eco menawarkan pengangkutan, pemanfaatan, dan pengolahan limbah B3 yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan agar pencemaran lingkungan dari bahan berbahaya dapat dihindari.
Sistembiofilter Up Flow ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta tanpa membutuhkan energi. Poses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar. Unit prototipe alat pengolahan air limbah rumah tangga tersebut dapat dilengkapi dengan bak khlorinasi (bak kontaktor
Pengertian Limbah Rumah Tangga Tips Pengelolaan Limbah Rumah Tangga – Setiap makhluk hidup yang melakukan aktivitas pasti akan berkaitan dengan proses produksi limbah. Menurut UU tahun 2008 dan PP tahun 1999, limbah adalah produk sisa suatu usaha atau kegiatan makhluk hidup. Hampir serupa dengan pengertian sampah, produk sisa dari pengertian limbah sendiri diketahui berasal dari proses aktivitas yang lebih kompleks tidak sesederhana dari pengertian sampah. Dilansir dari pengertiannya saja, sebenarnya individu-individu masyarakat pun pasti menjadi salah satu agen’ penyedia limbah yang beredar ke lingkungan. Contoh yang paling dekat adalah limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga sendiri merupakan sisa-sisa pembuangan dari aktivitas yang dilakukan di tempat tinggal. Baik aktivitas memasak, mencuci, menyiram, dan sebagainya. Melalui aktivitas-aktivitas ini limbah rumah tangga pun diketahui dapat berbentuk padat maupun cair. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, setiap tahunnya limbah rumah tangga memiliki porsi yang sangat besar dari keseluruhan limbah yang terbuang di tempat pembuangan akhir atau perairan. Dampaknya yang dihasilkan pun negatif dimana dapat mencemari segala ekosistem kehidupan baik di tanah, air, maupun udara. Pencemaran yang dimaksud merupakan hasil. Jenis Limbah Rumah Tangga Jenisnya berdasarkan jenis senyawanya sebagai berikut Limbah Organik Limbah organik berasal dari makhluk hidup alami dan sifatnya mudah membusuk atau terurai. Beberapa contoh limbah organik seperti dedaunan, kulit telur, kulit pohon, kotoran hewan, kotoran manusia, sisa-sisa sayuran, dan tulang hewan. Limbah Anorganik Limbah anorganik adalah jenis yang tidak dapat atau sulit terurai dan busuk secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Contohnya seperti sisa sabun cuci, sampah kantong plastik, sisa kain yang sudah tidak dapat digunakan, sampah botol plastik bekas minuman, dan sampah dari logam. Limbah B3 Ada limbah bahan berbahaya dan beracun B3. Ini adalah jenis limbah yang dapat mencemarkan, membahayakan lingkungan, kesehatan, dan kelangsungan makhluk hidup akibat sifat-sifat limbah B3 dalam pengelolaan sampah memang memerlukan penanganan khusus. Hal ini karena mengandung senyawa yang mudah meledak, beracun, berbahaya, bersifat mengiritasi, dan korosif. Baca Juga Contoh Limbah B3 Rumah Tangga dan Penanganannya Tips Pengelolaan Limbah Rumah Tangga Jika sudah mengetahui dampak negatif yang dihasilkan tersebut benar-benar mengerikan, kini sudah saatnya Anda memulai untuk lebih hirau dari limbah rumah tangga yang terbuang. Nah, untuk langkah awalnya, Anda dapat mengikuti tips sederhana dalam pengelolaan di bawah ini. Pisahkan limbah rumah tangga antara sampah organik dan anorganik Pisahkan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan sampah rumah tangga. Pemisahkan sampah organik dan non-organik bisa memudahkan pemilihan dan penggunaan kembali jenis sampah sesuai dengan memilah sampah anorganik dengan memisahkan masing-masing kategori turunannya, seperti plastik kantong kresek, kemasan plastik, dan sebagainya, kertas, kemasan tetra pack, kaleng, dan beling. Sampah anorganik ini dapat di recycle atau di reuse sehingga sampah tidak berakhir di TPA dan memiliki nilai ekonomis Serahkan sampah anorganik ke lembaga pengolahan sampah Cukup banyak lembaga-lembaga yang menerima sampah anorganik untuk diolah kembali dan tempat penampungan dan pengolahan sampah juga bekerja sama dengan komunitas yang peduli dengan lingkungan. Membuat Kompos Langkah termudah dalam meminimalisasi dan mengelola limbah rumah tangga yang paling awam dan umum dilakukan adalah mengubah sampah organik menjadi kompos. Langkah ini dapat dilakukan apabila melakukan pemilahan terlebih dahulu antara sampah organik dan sampah anorganik. Limbah organik dapat ditemukan dari hasil memasak atau makan. Beberapa diantaranya seperti sisa sayuran, buah dan kulit, maupun biji-bijian. Untuk menjadikannya lebih bermanfaat, Anda dapat memfungsikan kembali sisa-sisa botol plastik atau wadah plastik yang hendak dibuang menjadi media tanam. Dari kombinasi ini, Anda sudah bisa menciptakan aktivitas berkebun yang bisa dimanfaatkan kembali untuk konsumsi Anda sehari-hari. Menanam Tanaman Penyerap Zat Pencemar Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan limbah rumah tangga, proporsi limbah air merupakan yang paling besar karena meliputi berbagai aktivitas seperti mandi, mencuci, dan sebagainya. Untuk meminimalisasi pencemaran zat dari deterjen atau alat kebersihan yang terbuang, Anda bisa menanam selokan atau parit yang terletak di depan hunian Anda dengan tanaman air yang memiliki peran dalam menyerap zat pencemar. Adapun tanaman-tanaman tersebut yakni bunga ungu Pontederia cordata,lidi air Futoy ruas, bunga coklat Typha angustifolia, dan melati air Echinodorus palaefolius. Sistem Pengolahan Air Sederhana Masih berkaitan dengan peminimalisasian limbah air tersebut, ada juga langkah yang lebih advanced dan lebih menguntungkan. Anda dapat membuat sistem pengolahan air limbah sederhana SPAL di salah satu bagian tempat tinggal Anda. SPAL sederhana ini pada dasarnya terbagi menjadi dua wadah dan khusus difungsikan untuk menangani limbah air cucian untuk dapat dipergunakan berulang dengan fungsi yang sama. Wadah pertama yakni wadah pengumpul untuk menangkap sampah, pasir, dan minyak serta yang wadah kedua adalah tangki resapan untuk menyaring sisa-sisa material sebelumnya. Kelola Sampah Elektronik E-waste melalui Patron E-waste atau sampah elektronik mempunyai dampak buruk untuk kesehatan dan lingkungan jika sudah tidak terpakai lama dan tersimpan dirumah. Dengan mengkategorikan E-waste dirumah dan memilih badan atau perusahaan yang memiliki izin dan berpengalaman dalam mengelola E-waste dari penjemputan, penyimpanan dan sampai pengelolaan. Baca Juga Kemana Semestinya Kita Buang Limbah Elektronik Rumah Tangga? Universal Eco hadir dengan menyediakan fasilitas pengelolaan E-waste yang bersumber dari masyarakat yang diberi nama Patron. Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami disini untuk informasi lebih lanjut agar kamu bisa ikut berkontribusi atau hubungi di whatsapp disini
Pengolahanlimbah organik rumah tangga bisa dimanfaatkan sebagai kompos. Pengelolaan limbah plastik bisa didaur ulang. Sedangkan limbah cair bisa diolah menjadi air bersih kembali dengan cara sederhana. Berikut kami rangkumkan cara pengolahan limbah rumah tangga sederhana untuk Anda. (baca: Cara Menjaga Kebersihan Rumah dan Lingkungan) Mengolah
Apakah kamu pernah memikirkan tentang apa yang terjadi pada air limbah rumah tanggamu setelah kamu membuangnya? Air limbah rumah tangga adalah air yang sudah terkontaminasi dengan berbagai bahan kimia dan kotoran dari aktivitas sehari-hari seperti mencuci, mandi, dan mencuci piring. Jika air limbah ini tidak diolah dengan baik, maka akan mencemari lingkungan sekitar dan membahayakan kesehatan. Sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana adalah cara untuk mengolah air limbah rumah tangga secara mandiri dan hemat biaya. Dalam sistem ini, air limbah akan diolah melalui beberapa tahap filtrasi sehingga air limbah yang tadinya kotor dan berbahaya dapat diubah menjadi air yang aman dan layak untuk digunakan kembali. Terdapat beberapa jenis sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana yang dapat kamu coba, di antaranya adalah 1. Sistem Slow Sand Filter Sistem ini menggunakan pasir sebagai media filtrasi untuk menghilangkan partikel-partikel besar dalam air limbah. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan air limbah ke dalam sebuah tangki yang berisi pasir. Air limbah yang masuk akan disaring oleh lapisan pasir dan keluar dari tangki dalam kondisi yang lebih bersih. Kelebihan dari sistem ini adalah sangat mudah dibuat dan memerlukan perawatan yang minimal. Namun, kekurangannya adalah tidak efektif untuk menghilangkan bahan kimia dalam air limbah. 2. Sistem Wetland Buatan Sistem ini menggunakan tumbuhan sebagai media filtrasi untuk menghilangkan bahan organik dalam air limbah. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan air limbah ke dalam sebuah kolam yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman air seperti eceng gondok dan kangkung. Tanaman-tanaman ini akan menyerap nutrisi dari air limbah sehingga air limbah yang keluar dari kolam menjadi lebih bersih. Kelebihan dari sistem ini adalah sangat ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai tempat penampungan ikan dan tanaman. Namun, kekurangannya adalah memerlukan lahan yang cukup luas dan memerlukan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan sistem slow sand filter. 3. Sistem Septic Tank Sistem ini merupakan sistem pengolahan air limbah rumah tangga yang paling umum digunakan di Indonesia. Cara kerjanya adalah dengan memasukkan air limbah ke dalam sebuah tangki yang berisi bakteri pengurai. Bakteri ini akan memecah bahan organik dalam air limbah sehingga air limbah yang keluar dari tangki menjadi lebih bersih. Kelebihan dari sistem ini adalah sangat efektif untuk menghilangkan bahan organik dalam air limbah dan memerlukan perawatan yang mudah. Namun, kekurangannya adalah jika digunakan secara tidak benar, maka sistem ini dapat mencemari lingkungan sekitar dan membahayakan kesehatan. Cara Membuat Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Sederhana Setelah mengetahui jenis-jenis sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana, kamu dapat mencoba membuat sistem yang paling cocok untuk kondisi rumah tanggamu. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana 1. Pilih Lokasi yang Tepat Pastikan lokasi yang kamu pilih untuk membuat sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana tidak terlalu dekat dengan sumur atau sumber air yang lain. Hal ini untuk menghindari kontaminasi air bersih dengan air limbah yang belum diolah. 2. Membuat Set Resapan Set resapan adalah tempat di mana air limbah akan disimpan dan diolah. Kamu dapat membuat set resapan dengan menggunakan drum bekas atau tangki air yang sudah tidak terpakai. Pastikan set resapan memiliki lubang untuk masuk dan keluarnya air limbah. 3. Memasang Media Filtrasi Tergantung dari jenis sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana yang kamu pilih, media filtrasi yang digunakan dapat berupa pasir, tanaman air, atau bakteri pengurai. Pastikan media filtrasi sudah terpasang dengan baik dan tidak bocor. 4. Memasang Saluran Pembuangan Saluran pembuangan digunakan untuk menyalurkan air limbah yang sudah diolah ke lingkungan sekitar. Pastikan saluran pembuangan sudah terpasang dengan baik dan tidak mengganggu lingkungan sekitar. Perawatan Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Sederhana Setelah membuat sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana, kamu juga harus melakukan perawatan secara rutin agar sistem tetap berfungsi dengan baik. Beberapa tips perawatan yang dapat dilakukan antara lain 1. Memeriksa Media Filtrasi Secara Berkala Media filtrasi seperti pasir atau tanaman air harus diperiksa secara rutin untuk memastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran. Jika ada kerusakan atau kebocoran, segera perbaiki agar sistem dapat berfungsi dengan baik. 2. Membersihkan Set Resapan Secara Berkala Set resapan harus dibersihkan secara rutin untuk memastikan tidak ada kotoran atau bahan kimia yang menumpuk di dalamnya. Jika tidak dibersihkan secara rutin, maka sistem akan menjadi tersumbat dan tidak berfungsi dengan baik. 3. Jangan Membuang Bahan Kimia ke Dalam Sistem Bahan kimia seperti deterjen atau cairan pembersih harus dihindari untuk dibuang ke dalam sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana. Bahan kimia ini dapat merusak media filtrasi dan membuat sistem tidak berfungsi dengan baik. Kesimpulan Sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana adalah cara yang efektif dan hemat biaya untuk mengolah air limbah rumah tangga. Dengan memilih jenis sistem yang tepat dan melakukan perawatan secara rutin, kamu dapat menghasilkan air yang aman dan layak untuk digunakan kembali. Navigasi pos Selamat datang di artikel saya tentang contoh cover karya tulis ilmiah SMA. Apakah kamu seorang siswa SMA yang sedang menulis… Sistem stratifikasi sosial merupakan suatu sistem dalam masyarakat yang membagi masyarakat menjadi lapisan-lapisan berdasarkan status sosial, kekayaan, dan kekuasaan. Sistem…
PengolahanLimbah Domestik Rumah Tangga dan Komunal. By farah farah. December 29, 2016. Bumi adalah planet di tatasurya yang memiliki kehidupan di dalamnya (Baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya ). Bumi memiliki permukaan yang tidak rata. Hal ini terjadi akibat adanya dua tenaga, yaitu tenaga eksogen dan tenaga endogen.
Wahyu Hardi Cahyono, MS - Kabid. Pengawasan Februari 2020 Pencemaran Lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kulitas lingkungan menurun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya Undang Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982. Salah satu permasalahan yang ada di kota Banjarmasin adalah terjadinya penurunan kualitas air. Penurunan kualitas air ini disebabkan oleh masuknya beberapa sumber pencemar seperti aktivitas limbah cair Rumah Tangga domestik dari kegiatan MCK. Selain aktivitas Rumah tangga faktor penyebab penurunan kualitas air disebabkan hasil dari kegiatan dan/atau usaha, industri, kegiatan pertanian dan budidaya perikanan. Kondisi ini ditambah lagi dengan masuknya komponen hasil kegiatan di daerah Hulu yang masuk ke perairan sungai yang ada di kota Banjarmasin. Status Mutu air yang ada di kota Banjarmasin berdasarkan hasil perhitungan Status Mutu Air Kota Banjarmasin pada tahun 2018 sebesar –106,25 atau di kategori Tercemar Berat. Sumber Data Primer Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, 2018. Dari hasil pemantauan kualitas air sungai kota Banjarmasin tahun 2018 ditemukan parameter kualitas air yang dipantau adalah parameter detergen, dimana semua sungai yang diambil samplingnya menunjukkan angka di atas nilai baku mutu yang ditetapkan yaitu 200 mg/liter. Permasalahan tersebut di atas dipengaruhi antara lain berdasarkan kondisi saat ini dari hasil pengamatan di lapangan banyak kegiatan usaha, sedangkan pemahaman masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya pengendalian dampak lingkungan masih rendah dan masih belum optimalnya komitmen pelaku usaha dalam pengendalian dan pengelolaan lingkungan yang tentunya berdampak pada perbaikan kualitas pengelolaan lingkungan hidup. Disamping itu pula salah satu sumber dari penurunan kualitas air sungai adalah disebabkannya dari limbah domestik yang tidak melalui pengolahan terhadap air limbahnya sedangkan upaya penegakan hukum, penyelesaian sengketa dan konflik pengelolaan lingkungan hidup pada saat ini belum begitu optimal sehingga pelanggaran terhadap norma-norma hukum lingkungan masih kerap terjadi, kerjasama antar instansi/lembaga terkait dan pengawasan penaatan pengelolaan lingkungan pada saat ini juga belum optimal dilaksanakan, karenanya peningkatkan kapasitas dan peran serta masyarakat harus diupayakan. Salah satu indikatornya adalah peningkatan pengetahuan dan perubahan pola berpikir Mind Set yang kreatif serta inovatif, Caranya dengan melakukan perubahan yang cepat dan tepat sasaran, inilah yang menjadi suatu tantangan untuk melakukan perubahan memunculkan ide ide atau gagasan perubahan untuk menganalisa permasalahan dengan solusi perubahan yaitu membuat rencana peningkatan pembinaan pengendalian pencemaran dan peran serta pelaku usaha dalam pencegahan dampak lingkungan dengan pola peningkatan kepedulian melalui komitmen pelaku usaha sebagai penghasil limbah domestik untuk mengolah air limbah hasil kegiatan usahanya. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dapat digambarkan bahwa tingkat pemahaman masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya pengelolaan limbah cair masih rendah dan peran serta masyarakat dan pelaku usaha belum berdampak pada perbaikan kualitas pengelolaan lingkungan hidup, terlebih pada saat ini jasa usaha yang menghasilkan limbah cair domestik semakin berkembang diantaranya adalah Rumah makan dan jasa usaha Laundry. Pada kegiatan warung makan, restoran banyak menghasilkan limbah cair domestik dimana jika tidak ada pengolahan air limbahnya tentu akan terjadi pencemaran air yang ujung ujungnya akan mengalir ke lingkungan demikian pula dengan usaha laundry karena limbah cair buangannya mengandung hasil pencucian dengan menggunakan detergen. Setiap pelaku usaha dituntut untuk menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan lingkungan agar tidak terjadi pencemaran lingkungn akibat kegiatan usahanya. Komitmen ini dituangkan dalam suatu dokumen lingkungan sebagai tanggung jawab moral dan mengikat secara hukum baik itu dokumen AMDAL jika kegiatan usahanya berdampak besar dan penting atau dokumen UKL-UPL serta SPPL surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup bagi kegiatan usaha yang tidak berdampak penting namun tetap dilakukan upaya pengelolaan lingkungan terhadap kegiatan usahanya. Berikut ini salah satu inovasi pengolah air limbah domestik yang dihasilkan dari kegiatan rumah makan dan laundry berupa pengolahan air limbah dengan alat sederhana yaitu menggunakan penyaringan air limbah dengan bahan bahan yang dapat mengikat limbah cair yaitu berupa dua bak/tabung yang dilengkapi dengan bahan penyaring yaitu 1. Ijuk kelapa 2. Pasir 3. Batu Zeolit 4. Karbon aktif. Pengolahan air limbah domestik sistem on site dengan cara sederhana Bahan Ijuk dari kelapa Pasir semua Jenis pasir bisa digunakan Karbon Aktif atau bisa juga dipakai arang dari kayu atau tempurung yang sudah dijemur Batu Zeolit Cara Kerjanya Buat 2 dua Bak A dan Bak B dari semen dengan ukuran/volume 1 m2 atau 1,5 m2 Bak A disusun bahan bahan sebagai berikut ketebalan setiap lapisan antara 10 sd 20 cm lapisan bawah lapisan 4 Batu Zeolit di atasnya lapisan 3 karbon aktif di atasnya Lapisan 2 Pasir di atasnya lapisan 1 Ijuk Bak B disusun bahan bahan sebagai berikut lapisan bawah lapisan 4 Ijuk lapisan di atasnya Lapisan 3 Karbon aktif lapisan di atasnya lapisan 2 Pasir lapisan di atasnya lapisan 1 Batu Zeolit taburkan tawas di atasnya sedikit Bak A dihubungkan dengan Bak B menggunakan pipa di bagian bawah bak A dan Bak B. Air limbah yang masuk pada Bak A akan mengalir ke Bak B setelah melewati filter beberapa bahan tadi dan setelah melalui bak B air keluar dengan sistem Over flow limpasan dan air yang dikeluarkan sudah menjani jernih. Foto bahan dan alat yang digunakan Model Mini dan hasil pengolahan air limbahnya
- О ζዢ
- Апሪжոዮ иρиπ շочи
- Ζωηапрևмօγ дաዣուዉ уցаφዱву о
- Ուፗጄбኤ ιвաδибрε иኚα
- Хрум յեመеχи
airlimbah ipal biofilter. ipal komunal ipal sederhana ipal puskesmas ipal. Bangunan pengolahan limbah berfungsi menampung limbah rumah tangga secara komunal yang dialirkan melalui sistem perpipaan IPAL Komunal 1' 'Kumpulan Ilmu Sipil Sistem Pengolahan Air Limbah May 12th, 2018 - D Sistem Penyaluran Air Limbah Penanganan air limbah domestik
0% found this document useful 0 votes179 views9 pagesDescriptionSistem IPAL sederhana untuk rumah tanggaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes179 views9 pagesPengolahan Air Limbah Rumah Tangga SederhanaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Systempengolahan air limbah atau spal adalah salah satu system pengolahan limbah sederhana yang dapat dipakai dalam menangani limbah yang non kakus. Pada bak pengumpul, di beri ruang yang berguna sebagai penangkap sampah, pasir dan minyak. Source: terkaitrumah.blogspot.com
ArticlePDF AvailableAbstractDomestic wastewater from non toilets is referred to as grey wastewater, domestic wastewater from bathing, washing and from the kitchen. Incubator Bisnis INBIS Permata Bunda is a forum for the application of entrepreneurial skills apprenticeship for people with disabilities residing in Kampung Aren, Bontang City, East Kalimantan. Grey wastewater treatment at INBIS Permata Bunda with a grease trap, filtration, sedimentation, anaerobic biofilter, aerobic biofilter, sedimentation and control. The research objective was to determine the effectiveness of INBIS Domestic WWTP to reduce organic pollutant loads based on the quality standard parameters of domestic wastewater from the Minister of Environment and Forestry Regulation of 2016 those are the parameters of pH, BOD, COD, TSS, fatty oil, ammonia, and total coliform. The domestic wastewater treatment process for grey wastewater has a reduced effectiveness ranging from - and has met the quality standards for the parameters, pH, BOD, COD, ammonia, fatty oil, and total coliform, but for TSS parameters and total coliform needs operational evaluation. Grey waterwater from the INBIS domestic wastewater treatment plant has the potential to become an alternative water source for watering plants afforestation if the processing results are in accordance with quality standards. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1306 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Efektivitas Pengolahan Air Limbah Domestik Grey Water Dengan Proses Biofilter Anaerob dan Biofilter Aerob Studi Kasus IPAL INBIS Permata Bunda, Bontang Muhammad Busyairi1*, Nikita Adriyanti2, Abdul Kahar3, Dian Nurcahya4, Sariyadi5, Tathok D Hudayana6 1,3,5,6Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Mulawarman Jalan Sambaliung Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 2,4Departemen Corporate Social Responsibility, PT. Pupuk Kaltim, Kota Bontang, Kalimantan Timur, Indonesia *Koresponden email busyairi22 Diterima 16 September 2020 Disetujui 2 Oktober 2020 Abstract Domestic wastewater from non toilets is referred to as grey wastewater, domestic wastewater from bathing, washing and from the kitchen. Incubator Bisnis INBIS Permata Bunda is a forum for the application of entrepreneurial skills apprenticeship for people with disabilities residing in Kampung Aren, Bontang City, East Kalimantan. Grey wastewater treatment at INBIS Permata Bunda with a grease trap, filtration, sedimentation, anaerobic biofilter, aerobic biofilter, sedimentation and control. The research objective was to determine the effectiveness of INBIS Domestic WWTP to reduce organic pollutant loads based on the quality standard parameters of domestic wastewater from the Minister of Environment and Forestry Regulation of 2016 those are the parameters of pH, BOD, COD, TSS, fatty oil, ammonia, and total coliform. The domestic wastewater treatment process for grey wastewater has a reduced effectiveness ranging from - and has met the quality standards for the parameters, pH, BOD, COD, ammonia, fatty oil, and total coliform, but for TSS parameters and total coliform needs operational evaluation. Grey waterwater from the INBIS domestic wastewater treatment plant has the potential to become an alternative water source for watering plants afforestation if the processing results are in accordance with quality standards. Keywords biofilter anaerob, biofilter aerob, grey water, inkubator bisnis, Kampung Aren Abstrak Air limbah domestik non toilet/kakus disebut sebagai grey water, yang merupakan air limbah domestik berasal dari air mandi, air cuci dan air dari dapur. Inkubator Bisnis INBIS Permata Bunda merupakan wadah pengaplikasian keterampilan wirausaha bagi penyandang disabilitas yang berada di Kampung Aren Kota Bontang Kaltim. Pengolahan air limbah domestik grey water pada INBIS Permata Bunda dengan unit pengolahan pemisah lemak grease trap, filtrasi, sedimentasi, biofilter anaerob, biofilter aerob, sedimentasi akhir dan bak kontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektivitas IPAL Domestik INBIS untuk mereduksi beban pencemar organik berdasarkan parameter baku mutu limbah domestik dari Peraturan Menteri Lingkungnan Hidup dan Kehutanan Tahun 2016 yaitu parameter pH, BOD, COD, TSS, Minyak Lemak, Amoniak dan Total Coliform. Proses pengolahan air limbah domestik untuk air limbah grey water memiliki efektivitas reduksi berkisar antara 56,73% - 97,65% dan telah memenuhi baku mutu untuk parameter, pH, BOD, COD, Amoniak, Minyak Lemak dan Total Coliform, namun untuk parameter TSS dan Total Coliform perlu evaluasi operasional. Air limbah domestik grey water dari hasil pengolahan IPAL Domestik INBIS berpotensi menjadi sumber air alternatif untuk penyiraman tanaman penghijauan jika hasil pengolahan telah sesuai dengan baku mutu. Kata Kunci biofilter anaerob, biofilter aerob, limbah domestik non toilet, inkubator bisnis, Kampung Aren 1. Pendahuluan Fasilitas tempat tinggal, penyediaan air bersih dan fasilitas air buangan/limbah domestik merupakan indikator status kesehatan lingkungan pemukiman masyarakat atau disebut sanitasi lingkungan [1]. Permasalahan umum kondisi sanitasi tersebut adalah 46,7% berasal dari fasilitas limbah Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1307 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 domestik rumah tangga dan berpotensi mencemari perairan umum [2]. Kebutuhan air yang berhubungan dengan aktivitas hidup sehari-hari manusia merupakan sumber air limbah domestik [3] tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Kontribusi air limbah domestik dari rumah tangga terhadap pencemaran air permukaan adalah 78,9%, untuk wilayah komersil/toko dan perkantoran 13,1%, dan kontribusi air limbah dari industri 8%, beban pencemar untuk polutan organik terbesar adalah 73,4% yang berasal dari rumah tangga [4]. Air limbah domestik non toilet/kakus disebut sebagai grey water, yang merupakan air limbah domestik berasal dari air mandi, air cuci dan air dari dapur [5]. Inkubator Bisnis INBIS Permata Bunda merupakan wadah pengaplikasian keterampilan wirausaha magang bagi penyandang disabilitas yang berada di Kampung Aren Kota Bontang Kaltim. Melalui program magang/pelatihan INBIS Permata Bunda diharapkan penyandang disabilitas yang merupakan lulusan dari Sekolah Luar Biasa di Kota Bontang dapat mandiri dalam dan ikut berperan untuk pemenuhan kebutuhan kerja. Aktivitas INBIS Permata Bunda merupakan lanjutan pendidikan siap kerja non formal bagi penyandang disabilitas pasca SLB. Kebutuhan air bersih untuk mendukung operasional INBIS Permata Bunda bersumber dari air PDAM, dengan kebutuhan rata-rata adalah 53,25 m3/perbulan. Air bersih yang telah menjadi air limbah tersebut berpotensi mencemari Sungai Api-Api yang berada disisi selatan dari INBIS Permata Bunda dan potensi pencemaran tersebut berasal dari limbah domestik grey water. Pengolahan limbah cair domestik atau grey water pada INBIS Permata Bunda telah dilengkapi IPAL Instalasi Pengolahan Air Limbah dengan unit pengolahan pemisah lemak grease trap, filtrasi, sedimentasi, biofilter anaerob, biofilter aerob, sedimentasi akhir, dan bak kontrol, dengan kombinasi proses pengolahan air limbah secara fisik, biologi dan kimia. Hasil pengolahan air limbah domestik grey water merupakan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan air untuk penyiraman/penghijauan tanaman, selain itu mengurangi volume dan beban pencemar air limbah yang mengalir ke sistem drainase kota atau badan air permukaan/sungai [6]. Fasilitas pengolahan air limbah domestik berupa IPAL pada lokasi INBIS Permata Bunda merupakan solusi untuk mengatasi pencegahan pencemaran air limbah domestik ke Sungai Api-Api dan sebagai upaya untuk pemanfaatan kembali air limbah reuse untuk keperluan penghijauan atau penyiraman tanaman pada lingkungan INBIS Permata Bunda dan Kampung Aren. Pengolahan air limbah dengan biofilter anaerob dan biofilter aerob atau kombinasi keduanya cukup efektif untuk mereduksi kadar organik limbah seperti BOD, COD, TSS, Amoniak, TDS dan Total Coliform dengan biaya operasional yang terjangkau [7]. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas IPAL Domestik INBIS untuk mereduksi beban pencemar organik % removal berdasarkan parameter baku mutu limbah domestik dari PerMenLHK Tahun 2016 yaitu parameter pH, BOD, COD, TSS, Minyak Lemak, Amoniak, dan Total Coliform. 2. Metodologi Penelitian Tempat dan Metode Penelitian Lokasi penelitian berada di Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL Domestik grey water Inkubator Bisnis INBIS Permata Bunda, Jalan A. Yani Gang Aren/ Kampung Aren, Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang-Kaltim. Berdasarkan metode pengambilan contoh air limbah [8], maka lokasi pengambilan air limbah yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengolahan air limbah domestik grey water dari IPAL Domestik INBIS dilakukan pada inlet atau sebelum air limbah masuk ke bak filtrasi, untuk lokasi titik pengambilan sampel selanjutnya sebagai perbandingan dilakukan pada outlet atau bak terakhir dari rangkaian unit pengolahan air limbah. Lokasi pengambilan sampel air limbah dapat dilihat Gambar 1. Prosedur Sampel air limbah pada inlet dan outlet dari IPAL dengan masing-masing volume 5 liter, selanjutkan dianalisis pada Laboratorium Penguji PT Pupuk Kaltim untuk setiap parameter berdasarkan baku mutu air limbah domestik. Hasil analisis laboratorium tersebut akan dilakukan perhitungan efesiensi reduksi beban pencemar untuk masing-masing parameter dalam air limbah domestik hasil pengolahan. Hasil perhitungan akan dibandingkan dengan baku mutu air limbah domestik yaitu PerMenLHK Tahun 2016. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1308 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Gambar 1. Lokasi IPAL domestik Grey Water INBIS di Kampung Aren dan lokasi titik sampling inlet dan outlet/bak kontrol Sumber Data primer, 2020 Hasil analisis dan perbandingan baku mutu tersebut akan diketahui efektifitas IPAL Domestik INBIS, pendekatan efektifitas IPAL Domestik INBIS dengan menggunakan rumus efisiensi sebagai berikut [9] E = 𝐶𝑜−𝐶𝑖𝐶𝑜 x 100% Dimana E = Efisiensi % Co = Konsentrasi Inlet IPAL Ci = Konsentrasi Outlet IPAL 3. Hasil dan Pembahasan Analisis Kualitas Air Limbah Berdasarkan dari hasil analisis Laboratorium Penguji PT Pupuk Kaltim pada titik inlet dan outlet IPAL Domestik INBIS diperoleh hasil pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisis kualitas air limbah Sumber Data primer, 2020 Ket *titik inlet tidak dilakukan analisis NH3 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa analisis parameter pH dari hasil pengolahan air limbah dari kondisi asam pH 5,71 menjadi netral pH 7,31 pada outlet IPAL dan telah sesuai dengan baku mutu. Paramater Amoniak NH3 pada outlet hasil pengolahan adalah 1,14 mg/L nilai baku mutu 10 mg/L atau telah sesuai dengan baku mutu titik inlet tidak dilakukan analisis NH3, kondisi amoniak pada grey water yang telah sesuai dengan baku mutu karena polutan organik pada bak biofilter aerob akan menjadi gas, amoniak teroksidasi menjadi nitrit dan nitrat. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1309 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Sementara itu, total coliform pada inlet dan outlet hasil pengolahan IPAL adalah sebesar 2419,6 mg/L. Nilai tersebut cenderung sudah sesuai dengan nilai baku mutu yaitu 3000 mg/L. Karakteristik limbah domestik grey water berbeda dengan black water untuk kandungan total coliform, namun sebagai bahan evaluasi IPAL Domestik INBIS diharapkan dilengkapi dengan proses klorinasi menggunakan klorin sebagai disinfektan. Proses klorinasi bisa diletakkan untuk melengkapi bak kontrol pada akhir proses dimana proses klorinasi merupakan inaktivasi pathogen atau bakteri. Penggunaan klorin yang mudah larut dalam air dan efektivitas reduksi total coliform bisa mencapai 98%, penggunaan klorin sebagai disinfektan perlu memperhatikan residu klor yang dihasilkan [10]. Parameter BOD umumnya memiliki nilai yang lebih rendah dari COD, nilai BOD pada air limbah menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba untuk mendegradasi/mengoksidasi atau bahan organik sebagai bahan pencemar. Sedangkan nilai COD yang lebih tinggi dari BOD karena beban pencemar senyawa kimia yang dapat dioksidasi secara kimia lebih besar dari pada oksidasi secara biologis [9]. Kualitas inlet parameter BOD dan COD pada Tabel 1 menunjukkan nilai yang melebihi baku mutu, nilai BOD dan COD yang tinggi atau melebihi baku mutu menunjukkan tingkat pencemaran kualitas air limbah [11]. Efektivitas proses pengolahan pada IPAL Domestik INBIS dengan dengan kombinasi biofilter anaerob dan biofilter aerob untuk parameter BOD dan COD pada inlet dan outlet dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik grey water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter BOD Sumber Data primer, 2020 Gambar 3. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik grey water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter COD Sumber Data primer, 2020 Inlet OutletBOD 145 23,4020406080100120140160Nilai BOD mg/L Inlet OutletCOD 1495 62,902004006008001000120014001600Nilai COD mg/L Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1310 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Efektivitas proses pengolahan air limbah domestik grey water pada IPAL Domestik INBIS untuk parameter BOD adalah 83,86% dan untuk parameter COD adalah 96,79%. Efektivitas proses pengolahan berbanding lurus dengan pemenuhan baku mutu air limbah sesuai dengan PerMenLHK Tahun 2016. Nilai parameter BOD pada outlet IPAL adalah 23,4 mg/L dengan nilai baku mutu 30 mg/L, sedangkan untuk parameter COD nilai pada outlet IPAL adalah 62,9 mg/L dengan nilai baku mutu 100 mg/L. Parameter TSS merupakan parameter visual yang menyebabkan kekeruhan pada air limbah. Nilai TSS dengan konsentrasi tinggi mempengaruhi penetrasi sinar matahari pada perairan sehingga mengganggu proses fotosintesis [12], bahan organik pada air limbah yang menyebabkan kekeruhan terdiri dari senyawa selulosa, lemak, protein atau berupa mikroorganisme [13]. Parameter minyak lemak merupakan karakteristik organik pada air limbah domestik, tumpukan minyak pada unit pengolahan dapat menyebabkan sumbatan saluran. Minyak lemak umumnya berasal dari dapur pada setiap kegiatan rumah tinggal, minyak lemak merupakan bahan organik yang bersifat biodegradable sehingga keberadaannya pada perairan umum dapat membahayakan kehidupan mikroorganisme lain dalam air [14]. Efektivitas proses pengolahan pada IPAL Domestik INBIS dengan kombinasi proses filtrasi dan sedimentasi pada inlet dan outlet untuk parameter TSS dan minyak lemak dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik grey water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter TSS Sumber Data primer, 2020 Gambar 5. Efektivitas proses pengolahan IPAL domestik Grey Water INBIS di Kampung Aren terhadap parameter minyak lemak Sumber Data primer, 2020 Inlet OutletTSS 141 61020406080100120140160Nilai TSS mg/L Inlet OutletMinyak Lemak 26,6 0,625051015202530Minyak Lemak mg/L Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1311 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 Efektivitas proses pengolahan air limbah domestik grey water pada IPAL Domestik INBIS untuk parameter TSS adalah 56,73% dan untuk parameter Minyak Lemak adalah 97,65%, efektivitas proses pengolahan berbanding lurus dengan pemenuhan baku mutu air limbah sesuai dengan PerMenLHK Tahun 2016, untuk parameter Minyak Lemak nilai pada outlet IPAL adalah 0,625 mg/L dengan nilai baku mutu 5 mg/L, sedangkan untuk parameter TSS nilai pada outlet IPAL adalah 61 mg/L dengan nilai baku mutu 30 mg/L, indikator parameter TSS hasil pengolahan masih belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Efektivitas dari nilai TSS yaitu 56,73% masih dapat ditingkatkan sehingga dapat memenuhi baku mutu dengan cara mengevaluasi ketebalan media filter pada filtrasi, waktu tinggal waktu pengendapan pada sedimentasi akhir dapat menjadi optimal. Analisis Pengolahan IPAL Proses pengolahan air limbah domestik pada IPAL Domestik INBIS Permata Bunda untuk air limbah grey water memiliki efektivitas reduksi berkisar antara 56,73%-97,65%. Efektivitas tertinggi ditunjukkan oleh parameter minyak lemak dan yang terendah adalah parameter TSS. Efektivitas untuk parameter minyak lemak didukung dari proses pemisahan minyak lemak menggunakan grease trap pada saluran pembawa limbah menuju inlet IPAL yang bekerja optimal. Optimalisasi grease trap telah terbukti mampu memisahkan minyak lemak pada air limbah dengan memanfaatkan massa jenis minyak lemak yang lebih ringan dari pada air minyak 0,8 m3/g, lemak 0,8-0,9 m3/g, dan air 1 m3/9 [14]. Efektivitas parameter TSS pada IPAL Domestik INBIS cenderung belum mencapai optimal atau belum memenuhi standar baku mutu. Namun demikian, dapat ditingkatkan dengan cara menambah ketebalan media filter serabut sapu ijuk, kerikil dan arang aktif pada bak filtrasi dan menambah waktu tinggal pada bak sedimentasi akhir. Penambahan media filter dan waktu tinggal pada bak sedimentasi berbanding lurus dengan penurunan nilai TSS [15]. Pengolahan air limbah domestik dengan reaktor biologis menggunakan proses biofilter anaerob media sarang tawon lalu dilanjutkan dengan proses biofilter aerob menggunakan blower aerasi memiliki nilai efektivitas untuk parameter BOD adalah 83,86% dan untuk parameter COD adalah 96,79%. Nilai efektivitas kedua parameter tersebut dalam menurunkan beban pencemaran menunjukkan persentase diatas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengolahan pada outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu yang dipersyaratkan. Proses biologis pada bak biofilter anaerob memberikan kesempatan secara alami untuk perkembangbiakan mikroorganisme yang melekat pada permukaan media biofilm, sehingga lapisan lendir atau biofilm tersebut menebal. Mikroorganisme tersebut nantinya membantu proses degradasi senyawa organik pada air limbah [16]. Setelah dari bak biofilter anaerob, air limbah akan mengalir menuju bak biofilter aerob untuk penguraian zat organik oleh mikroorganisme dengan bantuan oksigen. Suplai oksigen untuk mikroorganisme diperoleh dari aerator yang menghasilkan gelembung udara yang menyebabkan terjadinya proses flotasi zat organik yang selanjutkan akan diendapkan pada bak sedimentasi akhir [7]. 4. Kesimpulan Proses pengolahan air limbah domestik pada IPAL Domestik INBIS Permata Bunda untuk air limbah grey water memiliki efektivitas reduksi berkisar antara 56,73%-97,65% dan telah memenuhi baku mutu untuk parameter pH, BOD, COD, Amoniak, minyak lemak dan Total Coliform. Namun, untuk nilai parameter TSS dan Total Coliform cenderung masih memerlukan evaluasi operasional IPAL agar lebih optimal, sehingga memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Air limbah domestik grey water dari hasil pengolahan IPAL Domestik INBIS berpotensi menjadi sumber air alternatif untuk penyiraman tanaman penghijauan jika hasil pengolahan telah sesuai dengan baku mutu. 5. Ucapan Terima Kasih Author mengucapkan terima kasih kepada Departemen Corporate Social Responsibility CSR, PT. Pupuk Kaltim PKT, Bontang dan Inkubator Bisnis Permata Bunda, Bontang yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. 6. Referensi [1] Badan Standar Nasional, Metode Pengambilan Contoh Air Limbah, BSN, Jakarta, 2008. [2] M. Busyairi, Dewi, dan Widodo, “Efektivitas Kaporit pada Proses Klorinasi terhadap Penurunan Bakteri Coliform dari Limbah Cair Rumah Sakit X Samarinda,” Jurnal Manusia dan Lingkungan, PSLH UGM, 156-162, 2016. Serambi Engineering, Volume V, No. 4, Oktober 2020 hal 1306 - 1312 1312 p-ISSN 2528-3561 e-ISSN 2541-1934 [3] R. Christiana, Anggraini, dan H. Syahwanti, “Analisis Kualitas Air dan Status Mutu serta Beban Pencemar Sungai Mahap di Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat,” Jurnal Serambi Enggineering, 941-950, 2020. [4] E. Eriksson, K. Auffarth, M. Henze, and A. Ledin, Characteristics of Grey Wastewater, Denmark UrbanWater, 2002. [5] N. Hariyani dan S. Sarto, “Evaluasi Penggunaan Biofilter Anaerob-Aerob untuk Meningkatkan Kualitas Air Limbah Rumah Sakit,” BKM Journal of Community Medicine and Public Health, 199-204, 2018. [6] Y. Kusumawardani, S. Subekti, dan Soehartono, “Potensi dan Pengaruh Batang Pisang sebagai Media Filter pada Pengolahan Air Limbah Pencucian Kendaraan bermotor,” Jurnal Presipitasi, 196-204, 2019. [7] Lolo & Pambudi, “Penurunan Parameter Pencemar Limbah Cair Industri Tekstil secara Koagulasi Flokulasi Studi Kasus IPAL Kampung Batik Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia,” Jurnal Serambi Engginering, 1090-1098, 2020. [8] D. Nababan, Juniati, Purba, Brahmana dan Silitonga, “Kemampuan Biofilter Anaerob berdasarkan Jenis Media dalam Pengolahan Air Limbah Domestik Tahun 2016,” Jurnal Riset Hesti Medan Akper Kesdal I/BB Medan, 105-112, 2019. [9] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Baku Mutu Air Limbah Domestik No. Tahun 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Jakarta, 2016. [10] S. Qomariyah & Kusumasari, “Perencanaan Bangunan Pengolahan Grey Water Rumah Tangga dengan Lahan Basah Buatan dan Proses Pengolahannya,” e-jurnal Matriks Teknik Sipil, UNS, 939-945, 2016. [11] Sidhi, M. Raharjo dan Yunita, “Hubungan Kualitas Sanitasi Lingkungan dan Bakteriologis Air Bersih terhadap Kejadian Diare pada Balita Wilayah Kerja Puskesmas Adiwerna Kabupaten Tegal,” Jurnal Kesehatan Masyarakat, 665-676, 2016. [12] A. Sumantri & Cordova, “Dampak Limbah Domestik Perumahan Skala Kecil terhadap Kualitas Air Ekosistem Penerimanya dan Dampaknya terhadap Kesehatan Masyarakat,” Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 127-134, 2011. [13] Susanthi, Purwanto dan Suprihatin, “Evaluasi Pengolahan Air Limbah Domestik dengan IPAL Komunal di Kota Bogor,” Jurnal Teknologi Lingkungan, 229-238, 2018. [14] S. Yudo, S.& Said, N. I. 2018. Studi Kasus Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta. Jurnal Teknologi Lingkungan, 13-22. [15] S. Yudo & Said “Masalah Pencemaran Air di Jakarta, Sumber dan Alternatif Penanggulangannya,” Jurnal Teknologi Lingkungan, 199-206, 2001. [16] T. Zaharah, Nurlina, dan Moelyani, R., “Reduksi Minyak, Lemak dan Bahan Organik Limbah Rumah Makan Menggunakan Grease Trap Termodifikasi Karbon Aktif,” Jurnal Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan, 23-32, 2017. Zulfikar ZulfikarNasrullah Nasrullah Kartini KartiniWiwit AditamaBACKGROUND Domestic wastewater can cause health problems and pollute groundwater sources. Such pollution not only has a negative impact on health and the environment, but also on the cost in providing clean water. AIM The outcome of domestic wastewater treatment through a proper technique is expected to meet the clean water quality standard for sanitation purposes. MATERIALS AND METHODS The experiment was conducted to determine the effect of Hydraulic Retention Time HRT on the levels of Biochemical Oxygen Demand BOD and Total Suspended Solid TSS of domestic wastewater. The experiment was carried out with 6 variations of HRT, namely 1 hour, 2 hours, 4 hours, 6 hours and 8 hours with 4 repetitions. The media running process was carried out for 14 days until the reactor condition was in steady state. RESULTS The results showed that the removal values for COD, Oil and Fat, Ammonia and Total Coliform parameters were and respectively. Based on the variation of HRT of 1 hour, 2 hours, 4 hours, 6 hours and 8 hours on the BOD parameter, the removal values obtained were and respectively. Furthermore, for the TSS parameter, the values obtained were and respectively. CONCLUSION HRT was proven to have a significant effect on the levels of BOD and TSS of domestic wastewater with a p-value of Sungai Mahap is used by the people of Nanga Mahap Village, Nanga Mahap District, Sekadau Regency for daily needs such as cooking, transportation and even consumption as drinking water. Utilization is done by the community because this area has not been flooded with clean water facilities. The quality and status of the Mahap River water quality standard needs to be further examined to study the feasibility of water as an air source used by the community regarding the importance of increasing plantation activities upstream. This research uses descriptive method using quantitative. Air sampling was conducted using a sample survey method with proposed parameters namely BOD, COD, pH, DO, TSS and NH3. Water quality testing is based on Government Regulation No. 82 of 2001 and determines the status of water quality using the STORET method and the pollution index based on the Decree of the Minister of Environment of 2003. In this study, the river pollution load was also calculated. The results show that the composition of BOD, COD, and Fe has exceeded the specified quality standards. The water quality status of the Mahap River is classified as moderate to severe based on the STORET method and Pollution Index. The highest river pollution load occurs at point II, in the dry season at kg/day and in the rainy season at kg/day
PembuatanSPAL Sederhana Air limbah dapat didefinisikan sebagai air buangan dari air bersih yang sudah digunakan. Air limbah dibuang ke saluran umum atau diresapkan ke dalam tanah setelah tentunya melalui pengolahan terlebih dahulu.
Bumi adalah salah satu planet di dalam tata surya Baca Planet di Tata Surya dan Penjelasannya. Bumi memiliki relief permukaan yang tidak rata Baca Relief Permukaan Bumi Daratan dan Lautan. Hal ini menyebabkan bumi memiliki tonjolan maupun cekungan pada permukaanya. Setiap tonjolan maupun cekungan di bumi, memiliki berbagai macam ekosistem yang berbeda- beda. Perbedaan ekosistem tersebut dilihat berdasarkan lokasi, ketinggan, serta tempat fisik dari ekosistem di bumi terbagi menjadi dua ekosistem besar. Yaitu ekosistem daratan dan ekosistem air Baca Jenis-jenis Ekosistem Darat dan Air. Ekosistem daratan adalah ekosistem yang tempat fisiknya berada di daratan. Ekosistem daratan terdiri dari hutan hujan, sabana, ekosistem padang rumput, ekosistem gurun, hutan gugur, bioma taiga, dan bioma tundra. Sedangkan ekosistem air terbagi menjadi dua, dilihat dari jenis airnya. Yaitu ekosistem air tawar, dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar antara lain ekosistem sungai, ekosistem danau, dan rawa- rawa. Sedangkan ekosistem laut antara lain ekosistem pantai, terumbu karang, dan ekosistem laut ekosistem di bumi berfungsi untuk menjaga keseimbangan bumi, sehingga bumi tidk mengalami kerusakan. Ekosistem yang rusak, maka keseimbangan ekosistem menjadi rusak. Oleh kerena itu, menjaga ekosistem lingkungan sangat Menjaga Keseimbangan LingkunganBumi sampai saat ini adalah satu- satunya planet yang bisa ditinggali oleh manusia dan mkhluk hidup lainnya. Tanpa bumi, maka manusia akan mengalami kepunahan. Manjaga keseimbangan lingkungan, hanya bisa dilakukan oleh manusia. Karena manusia memiliki keuatan untuk merusak kesimbangan lingkungan. Pada dasarnya, lingkungan memiliki kemampuan untuk memperbaiki diri. Akan tetapi, saat lingkungan terus menerus dirusak, maka alam tidak memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri. Kepentingan menjaga keseimbangan alam sekitar oleh manusia antara lainBumi adalah satunya- satunya planet bagi manusia untuk tinggalAir adalah sumber kehidupan. Jika tidak ada lagi air bersih di bumi, maka manusia akan mengalami adalah udara yang hanya bisa diterima oleh manusia. Jika oksigen di bumi menipis dikarenakan oleh polusi udara, maka manusia akan punah, serta bumi tidak akan memiliki temperature yang sangat hewan dalam sebuah ekosistem sebagai jeseibangan hewan dalam rantai makanan. Jika sebuah hewan hilang dalam ekosistem, maka rantai makanan menjadi tidak 4 poin di atas, masih banyak kepentingan bagi manusia dalam menjaga kesei,bangan lingkungan. Manusia memiliki oerana besar dalam merusak lingkungan atau alam sekitar. Hal ini terjadi akibat dari ulah manusia yang membuang limbah secara semena- mena. Limbah yang terbuang akan menyababhan air dan tanah menjadi tercemar. Pencemaran ini menyebabkan berkurangnya pasokan air bersih dan kesuburan tanah. Tanah dan air adalah salah satu sumber daya yang sangay di butuhkan oleh manusia. Banyak sekali sumber- sumber pecemaran air yang dilakukan oleh manusia Baca Sumber-sumber Pencemaran Air dan Tanah. Salah satunya melalui sector rumah tangga. Akan tetapi, jika limbah rumah tangga di oleh dengan baik, maka akan mengurangi pencemaran itu buangan melalui limbah rumah tangga yang dibuang sembarang, dapat menyebabkan air di sekitar rumah dan tanah menjadi tercemar. Limbah cair rumah tangga di bagi menjadi 3 yaitu, grey water yaitu limbah cair yang bukan berasal dari kotoran manusia, black water yaitu limbah yang berasal dari kotoran manusia, dan clear water yaitu limbah hasil tetesan AC dan kulkas. Setiap limbah memerlukan cara pengolahan yang berbeda- beda. Karena sifat dari limbah tersebut berbeda- beda. Berikut adalah beberapa pengolahan limbah rumah tangga A. Grey WaterGrey water adalah cairan limbah rumah tangga yang berasal dari hasil cuci- mencuci dan hasil memasak. Limbah ini harus diberlakkan berbeda dengan limbah yang berasal dari kotoran manusia. Sehingga limbah greywater tidak boleh di buang di septitank. Kandungan sabun yang ada di limbah ini, mampu membunuh mikroorganisme atau bakteri yang bertugas mengurai limbah karena itu, terkadang limbah grey water ini dibiarkan dialirkan secara sembarang ke selokan- selokan, yang pada akhirnya bermuara ke sungai. Hal ini menyebabkan air sungai menjadi tercemar. Salah satu langkah yang dapat diambil untuk mencegah semakin banyak air kotor jatuh ke sungai adalah dengan menanam tanaman yang bisa menyarap zat pencemar pada selokan. Tanaman tersebut adalah bunga ungu, lidi air, futoy ruas, bunga coklat, malati air dan lidi air. Walau kesemua tanaman ini mampu menyerap zat pencemar di dalam air, zat yang mampu diserap sangat sedikit, sehingga di anggap kurang efisien. Oleh karena ini mengudakan system pengolahan limbah yang lebih canggih sangat Pengolahan Air Limbah atau SPAL adalah salah satu system pengolahan limbah sederhana yang dapat dipakai dalam menangani limbah yang non kakus. Pada SPAL, dibutuhkan dua buah bak, yaitu bak pengumpul dan tangki resapan. Pada bak pengumpul, di beri ruang yang berguna sebagai penangkap sampah, pasir dan minyak. Pada ruangan tersebut, disekat dengan menggunakan kasa setebal satu centimeter. Kasa tersebut bertugas menyaring air limbah yang masuk, sehingga hanya air limbah saja yang masuk ke dalam tangki resapan. Pad atangki resapan, terdapat arang dan batu koral yang bertugas menyaring zat pencemar. Cara kerja dari SPAL adalahAir yang kotr akan masuk pada bak pasir dan sampah akan tertinggal di dalam sampah dan terperangkap di dasar bak pengumpul dan yang bebas dari munyak, sampah, dan pasir akan turun ke dalam tangki tangki resapan, air akan tersaring oleh batu koral dan yang keluar akan menjadi air yang lebih adalah salah satu pengelolaam limbah yang murah dan mudah dilakukan di lakukan. Bahkan di Selandia Baru, air yang keluar dari SPAL masih di sterilkan lagi, sehingga dapat dipakai kembali untuk mencuci dan Black WaterBlack water adalah limbah yang berasal dari kotoran manusia. Limbah ini dibuang ke dalam septi tank yang didalamnya telah terdapat mikroorganisme. Kegunaan mikroorganisme ini dipakai untuk mengurangi lumpur tinja yang bertumpuk. Akan tetapi pembuatan septi tank yang salah dapat menyebabkan mikroorganisme tidak mau tumbuh di dalamnya. Septi tank yang baik dapat menggunakan teknologi ini memakai media techcell, yaitu sebuah media yang memiliki kemampuan untuk mempercepat perkembangan biakan mikroorganisme dan mempercepat sedimen lumpur. Biority dapat ditanam di dalam tanah, atau berada dipermukaan tanah. Karena biority memiliki ukuran yang kecil, sehingga tidak memakan banyak tempat. Keunggulan dari teknologi biority antara lain ramah lingkungan, proses pemasangan yang cepat, karena ukurannya yang kecil maka biority ini tidak memakan banyak ruang, material yang dipakai tahan korosi sehingga dapat berumur panjang, air buang dari biority adalah air yang bersih, sehingga dapat langsung di buang Clear WaterClear water adalah cairan yang keluar dari tetesan AC dan kulkas. Pada dasarnya air limbah ini adalah air bersih yang dapat dipakai untuk mencuci. Hanya saja, tempat penampungan tetesan air AC terkadang tidak dijaga kebersihannya, sehingga mengundang lumut dan bau yang tidak menjaga tempat penampungan AC dan kulkas tetap bersih, maka air tetesan ini dapat dipakai kembali. selain itu, air dari tetesan AC dapat dipakai sebagai air raditaor. karena sifat air yang dikeluarkan oleh AC dingin, maka air tersebut mampu mendinginkan mesin pemakaian air tetesan AC pada radiator, jika radiator baru pertama kali memakai air tetesan AC, maka radiator harus terlebih dahulu di kuras memakai air tetesan AC. Saat sudah bersih, baru dapat dipakai sebagai air radiator. Akan tetapi air tetesan air AC atau air tetesan kulkas, sebaiknya tidak dipakai untuk memasak. Walau air yang di keluarkan oleh AC dan kulkas adalah air yang bersih, karena berasal dari pembuangan AC dan kulkas, air ini belum dapat dipastikan kelayakannya untuk di konsumsi, meskipun telah melewati proses pemasakan. Oleh karena itu, air ini hanya dapat dipakai untuk mencuci dan mengisi air JugaSistem Pengolahan Limbah Cair IndustriDampak Polusi Air Terhadap Kegiatan Rumah Tangga Sehari- hari
AxnKb. 97l3pg0sit.pages.dev/6997l3pg0sit.pages.dev/45397l3pg0sit.pages.dev/20097l3pg0sit.pages.dev/44797l3pg0sit.pages.dev/48697l3pg0sit.pages.dev/10697l3pg0sit.pages.dev/42897l3pg0sit.pages.dev/28
sistem pengolahan air limbah rumah tangga sederhana